Senin, 11 Mei 2020

Tugas animasi


Tugas membuat Animasi
Saya membuat animasi yaitu pesawat terbang.
Langkah pertama:
Untuk membuat badan pesawat, yang diawali bentuk kotak(cube) kemudian dibagi 2 dalam 1 kotak dengan klik CTRL + R dengan menggunakan menu mirror. Klik menu mirror yang bertujuan agar bentuk yang sama setelah dibagi 2 dalam 1 kotak(cube).

Kemudian berbentuk kotak segi enam dengan menggunakan tombol S  + Z. Tombol S bertujuan untuk memperbesar atau mengecil kotak. Dan tombol Z bertujuan untuk menggeser  dari atas atau bawah

Lalu klik E untuk menambah volume agar berbetntuk badan pesawat

Kemudian sayap denggan menggunakan klik E lalu klik Y untuk menggeser ke belakang agar berbentuk sayap
Sama seperti menggunakan sayap diatas ini, kemudian ekor pesawat  

 Untuk kali ini saya menggunakan subvision surface digunakan untuk membentuk pesawat agar bentuknya lebih bagus dan halus  

Ini hasil setelah menggunakan subvision surface

 Kemudian saya membuat roda untuk berjalan sebelum menerbang

 Kemudian icon ini untuk mewaranai bentuk supaya keliatan lebih menarik

 

Ini hasil setelah dikasih warna

Setelah saya membuat pesawat, saya membuat langit, jalan dan awan sepeti dibawah ini


hasil video animasi saya


Rabu, 25 Maret 2020

E-Business


A.   Model – Model E-Business
E-Business atau electronic bisnis yaitu kegiatan bisnis yang dilakukan secara secara otomatis dan semiotomatis dengan menggunakan sistem informasi komputer, sekarang merupakan bentuk kegiatan bisnis yang dilakukan dengan menggunakan teknologi Internet. E-bisnis memungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal mereka secara lebih efisien dan fleksibel. E-bisnis juga banyak dipakai untuk berhubungan dengan suplier dan mitra bisnis perusahaan, serta memenuhi permintaan dan melayani kepuasan pelanggan secara lebih baik.
Dalam penggunaan sehari-hari, e-bisnis tidak hanya menyangkut e-dagang (perdagangan elektronik atau e-commerce) saja. Dalam hal ini, e-dagang lebih merupakan sub bagian dari e-bisnis, sementara e-bisnis meliputi segala macam fungsi dan kegiatan bisnis menggunakan data elektronik, termasuk pemasaran Internet (e-pemasaran). Sebagai bagian dari e-bisnis, e-dagang lebih berfokus pada kegiatan transaksi bisnis lewat www atau Internet.

Model – Model E-Business yaitu:
1.     B2C (Business to Consumers)
2.     B2B (Business to Business)
3.     B2G (Business to Government)
4.     B2E (Business to Education)

Pengertian Model-Model E-Business
1.     B2C (Business to Consumers)
Interaksi yang dimungkinkan oleh teknologi antara individu dan organisasi. Business to consumers atau business to costumer menggambarkan kegiatan bisnis melayani konsumen dengan produk atau jasa. Misalkan orang membeli sepasang sepatu dari pengecer. Transaksi yang mengarah ke sepatu agar tersedia untuk pembeli, yaitu pembelian kulit, tali, karet, dll serta penjualan sepatu dari pembuat sepatu ke pengecer akan dianggap transaksi B2C.
Contohnya: Giestore Aksesoris (Giestore.com) dan Asus Store (store.asus.com)

Karakteristik B2C :
- Antara organisasi dengan perorangan
- Nilai uang yang dilibatkan lebih kecil
- Transaksi tidak sering terjadi
- Relatif sederhana

2.     B2B (Business to Business)
Interaksi yang dimungkinkan oleh teknologi antara organisasi dengan organisasi (antar organisasi). menggambarkan transaksi perdagangan antara perusahaan, seperti antara manfaktur dan grosir, atau antara grosir dan pengecer. Volume transaksi B2B jauh lebih tinggi dibandingkan volume transaksi B2C. Alasan utamanya karena dalam rantai pasokan (Supply chain) ada banyak transaksi B2B yang mencakup bahan baku dan penjualan produk jadi ke konsumen. Sebagai contoh, sebuah produsen mobil membuat beberapa transaksi B2B seperti membeli ban, kaca untuk kaca jendela, dan selang karet untuk kendaraan. Transaksi terakhir adalah saat kendaraan jadi yang dijual kepada konsumen yang merupakan transaksi (B2C) tunggal.
Contohnya: PT Krakatau Steel (www.krakatausteel.com) dan Unilever (www.unilever.co.id/id/)

Karakteristik B2B :
- Antar organisasi
- Nilai uang yang dilibatkan lebih besar
- Hubungan yang kuat dan berkelanjutan
- Pemberian kredit oleh penjual ke pelanggan
- Lebih kompleks

3.     B2G (Business to Government)
                Interaksi terjadi antara organisasi dengan pemerintah. B2G memiliki karakteristik yang sama dengan B2B sehingga B2G dapat dikelompokkan kedalam B2B. B2G adalah turunan dari B2B yang sering disebut sebagai public sector marketing atau pemasaran sektor publik yang mencakup pemasaran produk dan jasa untuk berbagai tingkat pemerintahan, negara bagian dan lokal melalui integrated marketing communication atau komunikasi pemasaran terpadu seperti strategic public relation, advertising, dan komunikasi berbasis web.
Contohnya : IBM Center for the Business of Government (http://www.businessofgovernment.org/)

4.     B2E (Business to Education)
Interaksi yang terjadi antara organisasi dengan pendidikan. Sama halnya dengan B2G, B2E juga memiliki karakteristik yang sama dengan B2B.


B.   Pengaruh-Pengaruh E-Business Atas Proses Bisnis
-          Pembeli dan Inbound Logistic. Internet dapat meningkatkan aktifitas pembeli dengan cara mempermudah perusahaan mengidentifikasi calon pemasok dan membandingkan harga.

-          Data mengenai pembelian yang dilakukan sub unit organisasi yang berbeda dapat disentralisasikan, sehingga memungkinkan organisasi untuk menetapkan pembelian total diseluruh dunia atas berbagai produk.

-          Operasi internal, sumber daya manusia, dan infrastuktur. Teknologi komunikasi tingkat lanjut dapat secara signifikan meningkatkan effisiensi operasi internal. Peningkatan akses ke informasi juga dapat secara signifikan meningkatkan perencanaan. Pada sumber daya manusia, aktifitas ini mendukung untuk effisiensi dan efektifitas dalam aktifitas utama.

-          Outbound Logistic. Akses yang tepat waktu dan akurat atas informasi rinci tentang pengiriman memungkinkan penjual mengurangi biaya tranportasi melalui cara pengiriman gabungan ke para pelanggan yang dekat lokasinya satu dengan yang lainnya. Informasi yang lebih tepat waktu tentang penjualan dapat membantu pabrik mengoptimalkan jumlah persediaan yang ditanggungnya.

-          Penjualan dan Pemasaran. Perusahaan dapat menciptakan katalog elektronik di Website mereka untuk mengotomatisasikan input pesanan penjualan. Kemampuan ini tidak hanya memungkinkan para pelanggan menyampaikan pesanan saat mereka menginginkannya, tetapi juga dapat secara signifikan mengurangi jumlah staf dengan cara meniadakan telepon, surat-menyurat atau pengiriman faks.

-          Pelayanan dan dukungan Purnajual. E-business dapat secara signifikan meningkatkan kualitas dukungan purnajual ke para pelanggan.

C.   Faktor-Faktor Keberhasilan E-Business
Faktor yang penting dalam menetapkan keberhasilan dalam kegiatan E-Business, yaitu:
1.      Menyesuaikan dan mendukung aktivitas e-business dalam strategi keseluruhan perusahaan.
2.      kemampuan untuk menjamin bahwa proses e-business memenuhi tiga karakteristik kunci yang dibutuhkan dalam transaksi bisnis apapun, yaitu : Validitas, Integritas, dan Privasi.

D.   Infrastruktur E-Business
Pengertian infrastruktur e-business
Infrastruktur e-bisnis adalah arsitektur yang terdiri atas hardware, software, conten, dan data yang digunakan untuk mengantarkan pelayanan e-bisnis kepada pegawai, pelanggan, dan partner.
Infrasturktur e-bisnis ini mereferensi pada kombinasi hardware seperti server dan client pada sebuah organisasi, juga membutuhkan jaringan dalam menghubungkan hardware dan aplikasi software yang digunakan dalam mengantarkan layanan e-bisnis kepada pegawai, pelanggan, dan partner.

Infrastruktur e-Business terdiri dari 5 layer  yaitu :
A.    E-business Services applications.
Layer pada proses e-business yang merupakan  bentuk strategi bisnes dalam bentuk jaringan,pemodelan , konsep untuk memberikan pelayanan dan mencapai suatu target menggunakan Aplikasi : contohnya : CRM , SCM.

B.     Systems software
 Layer e-business ini merupakan perangkat lunak yang digunakan sebagai pendukung proses e-business dalam mencapai suatu tujuan dari tiap rencaa serta target dari suatu perusahaan  contoh : Web browser,server software, DBMS Transport or Network.

C.     Transport or Network
Pada layer ini e-business merupakan peralatan melalui sebuah jaringan yang mana mempermudah setiap kegiatan bisnis.contohnya : Physical network

D.    Storage/Physical
Lapisan di mana mencakup penyimpanan data baik yang tersimpan di dalam penyimpanan magnetis di dalam server web ataupun media penyimpanan sementara Contohnya : RAM

E.     Content and Data
Lapisan yang mencakup isi dari data yang tersimpan seperti data konsumen, data transaksi dan lain sebagainya. Contohnya Web Content dan data Transaksi.

Bisnis


A.    KEGIATAN BISNIS DAN KEBUTUHAN INFORMASI
Dalam mencapai tujuan organisasi, perusahaan melakukan kegiatan-kegiatan bisnisnya. Kegiatan bisnis yang dilakukan setiap perusahaan berbeda-beda, oleh karena itu kebutuhan akan informasi masing-masing perusahaan juga berbeda-beda pula. Karena informasi yang dibutuhkan oleh setiap perusahaan berbeda, maka desain penghasil informasi juga berbeda-beda.
Definisi Proses adalah sekumpulan tindakan mulai dari masukan, kemudian menambahkan nilai untuk mendapatkan keluaran yang diinginkan. Ada awal, ada akhir, serta masukan dan keluaran didefinisikan dengan jelas.
Definisi Bisnis adalah untuk menciptakan hasil yang memiliki nilai (value) untuk seseorang konsumen) yang membutuhkan hasil tersebut.
Proses Bisnis adalah Sekumpulan tugas atau aktivitas untuk mencapai tujuan yang diselesaikan baik secara berurut atau paralel, oleh manusia atau sistem, baik di luar atau di dalam organisasi .
a.       The revenue cycle (Siklus Pendapatan)
siklus pendapatan mencakup kegiatan penjualan dan penerimaan dalam bentuk uang tunai
b.      The expenditure cycle (Siklus Pengeluaran)
siklus pengeluaran mencakup kegiatan pembelian dan pembayaran dalam bentuk uang tunai
c.       The human resources/payroll cycle (Sumber Daya Manusia/Siklus Penggajian)
siklus penggajian sumber daya manusia mencakup kegiatan emngontrak dan menggaji pegawai
d.      The production cycle (Siklus Produksi)
 siklus produksi mencakup kegiatan mengubah bahan mentah dan buruh menjadi produk jadi
e.       The financing cycle (Siklus Pembiayaan)
siklus keuangan mencakup kegiatan untuk mendapatkan dana dari investor dan kreditor dan membayar mereka kembali

Inilah tinjauan menyeluruh kegiatan bisnis, keputusan utama, dan kebutuhan
infromasi pda tabel di bawah ini


B.   Sistem Pemrosesan Transaksi Dokumen dan Prosedur
Sistem Pemrosesan transaksi(Transaction Processing System disingkat TPS) adalah system yang menjadi pintu utama dalam pengumpulan dan pengolahan data pada suatu organisasi. Sistem yang bre-interaksi langsung dengan sumber data(misalnya pelanggan) adalah system pengolah transaksi, dimana data transaksi sehari-hari yang mendukung operasional prganisasi dilakukan. Tugas utama TPS adalah mengumpulkan dan mempersiapkan data untuk keperluan sistem informasi yang lain dalam organisasi misalnya untuk kebutuhan sistem informasi manajemen, atau kebutuhan sistem informasi eksekutif.


Prosedur Penjualan. Pada pemrosesan secara real-time, staf penjualan menerima pesanandari pelanggan dan memproses setiap transaksi secara terpisah pada saat itu juga. Denganmenggunakan terminal komputer yang terhubung ke sistem pesanan penjualan, stafmelaksanakan tugas dibawah ini secara real-time:
1.      Sistem mengakses file pembantu dan memeriksa ketersediaan barang. Sistem inikemudian memeriksa kredit dengan menelusuri data kredit pelanggan di file piutangpiutang dagang

2.      Jika kredit disetujui, sistem memperbarui saldo pelanggan saat ini untukmerefleksikan penjualan tersebut dan mengurangi persediaan sesuai dengan jumlahbarang yang terjual guna menunjukkan jumlah yang akurat dari jumlah persediaanyang dimiliki dan yang tersedia untuk dijual.

3.      Sistem secara otomatis mengirim pesan elektronik ke gudang dan dokumenpengiriman ke departemen pengiriman, dan mencatat penjualan pada file penjualanyang belum dipenuhi.
Prosedur Penggudangan. Terminal komputer staf penggudangan segera mencetak dokumen pengeluaran barang yang dikirim secara elektronik. Kemudian staf mengambil barang danmengirimkannya, bersama dengan salinan dokumen pengeluaran barang, ke departemenpengiriman.Departemen Pengiriman. Staf pengiriman mencocokkan barang, dokumen pengeluaranbarang, dan slip pengepakan yang dibuat oleh terminal komputer. Staf kemudian memilihkurir dan menyiapkan barang untuk dikirim. Dari terminal komputer ini, staf mengirimkandokumen pengiriman kek komputer pusat yang berisi tanggal pengiriman dan biayapengiriman. Staf pengiriman memperbarui record pesanan penjualan secara real-time danmemasukkan nilai Y pada field TUTUP, yang menandakan penutupan pesanan penjualan.

C.   Menyediakan Informasi untuk Pengambilan Keputusan
Menyediakan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan bagi manajemen. Walaupun informasi yang disediakan dalam bentuk laporan tercetak atau dalam bentuk tampilan komputer, informasi yang disediakan SIA terbagi dalam dua kategori, yaitu: laporan keuangan dan laporan manajerial.
-          Laporan keuangan didesain bagi pihak luar dalam mengambil keputusan untuk memberikan kredit atau berinvestasi dalam organisasi.

-          Laporan manajerial adalah sejenis laporan yang bertalian dengan urusan tertentu dalam lingkungan suatu organisasi formal yang dibuat untuk keperluan pimpinan organisasi untuk membuat keputusan dan selanjutnya melakukan tindakan.
Secara rinci laporan manajerial mempunyai peran sebagai berikut :
1.      Bagi organisasi laporan manajerial memberikan gambaran menyeluruh bagi perkembangan organisasi serta kelebihan dan kekurangannya.
2.      Bagi pelaksana tugas, laporan manajerial dapat menunjukkan sesuatu yang perlu disempurnakan untuk kegiatan organisasi.
3.      Bagi manajer, laporan manajerial dapat menyediakan berbagai data untuk membuat keputusan dan tindakan selanjutnya.
4.      Bagi petugas organisasi sebagai pelaksana, laporan manajerial dapat menjadi sarana untuk menyampaikan kesimpulan penting dan menyampaikan gagasan baru kepada atasannya.

D.   Pertimbangan-Pertimbangan Pengendalian Internal
Pengendalian internal merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan tertentu. Pengendalian intern itu sendiri bukan merupakan suatu tujuan. Pengendalian intern merupakan suatu rangkaian tindakan yang bersifat pervasif dan menjadi bagian tidak terpisahkan, bukan hanya sebagai tambahan, dari infrastrukstur entitas.
Pertimbangan Pengendalian Internal memiliki 3 tujuan dasar, yaitu ;
1.      Memastikan informasi yang dapat diandalkan
2.      Memastikan bisnis yang kegiatannya dilakukan secara efisien
3.      Menjaga aset organisasi

Sistem Informass Akuntansi

A.   Apa itu SIA
Sebelum mengetahui apa itu Sistem Informasi Akuntansi (SIA), kita harus mengerti dulu apa itu sistem.
-          Sistem adalah sekelompok unsur/variabel yang saling berhubungan satu sama lain untuk mencapai target/tujuan tertentu. Sistem dibuat untuk memudahkan suatu pekerjaan yang dilakukan berulang kali secara rutin.
-          Informasi adalah data yang didapatkan dari lapangan untuk diolah serta dijadikan dasar kuat untuk pengambilan keputusan.
Lalu apa itu sistem informasi akuntansi?
Sistem informasi Akuntansi  adalah  proses untuk mengumpulkan data, memproses data menjadi informasi, dan mendistribusikan informasi itu kepada pengguna. Tujuan dari sistem informasi akuntansi adalah untuk mengumpulkan, menyimpan, dan mengolah data keuangan dan akuntansi guna menghasilkan laporan atau informasi yang dapat digunakan oleh pihak yang berkepentingan untuk membuat keputusan bisnis.

B.    Mengapa kita mempelajarai SIA?
1.      Karena mudah mengambil keputusan
2.      Karena bisa mengetahui bagaimana menyiapkan data data keuangan dan non keuangan untuk menjadi informasi yang akurat
3.      Bisa mengetahui bagaimana melakukan kontrol terhadap Aset yang dimiliki organisasi

C.   Peran sistem informasi akuntansi dalam rantai nilai (value chain)
Pada umumnya organisasi bertujuan menyediakan nilai untuk pelanggan. Hal tersebut membutuhkan pelaksanaan berbagai kegiatan yang berbeda-beda, dan dapat dikonseptualisasikan dalam bentuk rantai nilai (value chain).
Rantai nilai organisasi terdiri dari lima aktivitas utama (primary activities) yang secara langsung memberikan nilai kepada para pelanggannya, yaitu:
1.      Inbound logistict
terdiri dari penerimaan, penyimpanan, dan distribusi bahan-bahan masukan yang digunakan oleh organisasi untuk menghasilkan produk dan jasa yang dijualnya
2.      Operasi (operations)
adalah aktivitas-aktivitas yang mengubah masukan menjadi jasa atau produk yang sudah jadi.
3.      Outbond logistics
adalah aktivitas-aktivitas yang melibatkan distribusi produk yang sudah jadi ke para pelanggan.
4.      Pemasaran dan penjualan
mengarah pada aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan membantu para pelanggan untuk membeli jasa atau produk yang dihasilkan organisasi.
5.      Pelayanan (service)
memberikan dukungan pelayanan purna jual kepada para pelanggan.
Organisasi juga melaksanakan berbagai aktivitas pendukung (support activities) yang memungkinkan kelima aktivitas utama tersebut dilaksanakan secara efisien dan efektif. Aktivitas-aktivitas pendukung tersebut

D.   SIA dan Strategi Korporat
Sistem informasi Akuntansi  adalah  proses untuk mengumpulkan data, memproses data menjadi informasi, dan mendistribusikan informasi itu kepada pengguna. Tujuan dari sistem informasi akuntansi adalah untuk mengumpulkan, menyimpan, dan mengolah data keuangan dan akuntansi guna menghasilkan laporan atau informasi yang dapat digunakan oleh pihak yang berkepentingan untuk membuat keputusan bisnis.
Strategi Korporat
Strategi Korporat adalah pendekatan yang dilakukan oleh suatu oraganisasi bisnis untuk merealisasikan visinya sehingga dapat memberikan nilai kepada pemakainya secara berbeda dibandingkan para pesaingnya.
Terdapat 4 Komponen yang harus ada dalam membentuk strategi korporat :
1. Tujuan yang akan dicapai.
2. Strategi yang akan digunakan untuk mencapainya.
3. Taktik atau cara dimana sumber daya akan digunakan.
4. Sumber daya yang dimiliki.

Kamis, 05 Desember 2019

Model Pengembangan Profesi Guru


MODEL PENGEMBANGAN PROFESIGURU MELALUI
PROFESSIONAL LEARNING COMMUNITY
DI SEKOLAH MENENGAH

Professional Learning Community (PLC) merupakan proses akuisisi pengetahuan yang dilaksanakan melalui proses inquiry secara kolaboratif dalam memecahkan masalah yang bersumber dari pekerjaannya yang indikasinya dapat ditelusuri dari kebutuhan belajar guru yang bersumber kepentingan proses belajar mengajar, pengalaman belajar guru dilaksanakan secara kolaboratif, dan hasilnya tampak dalam kapasitas guru dalam pekerjaannya

Permasalahan kritikal dalam pengembangam PLC adalah memastikan PLC dilaksanakan secara berkelanjutan. Dari berbagai hasil penelitian dikemukakan bahwa faktor penting dalam mengembangkan PLC adalah orientasi perilaku kepemimpinan, iklim dan sistem pendukung organisasi.

Berdasarkan  permasalahan tersebut PLC merupakan suatu budaya  sekolah   hanya akan tumbuh apabila ada faktor-faktor kunci yang mendukungnya. Karena itu masalah pada penelitian ini  adalah:
1.      Bagaimana tipologi pengembangan profesi guru dilaksanakan pada tataran sekolah, kecamatan, kabupaten/kota dan pemerintah pusat ?
a.       Tipologi pengembangan profesi ditinjau dari pengalaman belajar dalam pengembangan profesi guru
b.      Tipologi pengembangan profesi ditinjau dari hasil belajar dalam pengembangan profesi guru
c.       Tipologi pengembangan profesi ditinjau dari kebutuhan belajar

2.      Dalam kondisi bagaimana, PLC merupakan pengembangan profesi guru berkelanjutan ?
a.       Bagaimana orientasi kepemimpinan yang diperlukan dalam mengembangkan PLC?
b.      Bagaimana iklim sekolah yang diperlukan dalam mengembangkan PLC ?
c.       Bagaimana sistem pendukung (system support) yang diperlukan dalam mengembangkan PLC.

Pada metode penelitian
Disain penelitian kualitatif merupakan roadmap yang fleksibel tentang bagaiman atahapan penelitian dilakukan.MargueriteG.Lodico,DeanT.Spaulding, and KatherineH.Voegtle(2005,hlm.265) mengatakan “…use scientific methods to answer their research questions,although the steps they take are much more flexible and fluid than those in quantitative research”.
Plomp dan Nieveen ed.(2007) mengemukakan bahwa penelitian disain adalah studi sistematik dari perancangan, pengembangan dan evaluasi intervensi (seperti program, strategi dan materi  pembelajaran, produk dan sistem) sebagai solusi problem yang komplek dalam praktik pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan             pemahaman mengenai karakteristik intervensi dan proses perancangan dan pengembangannya (hlm. 11). Dengan demikian penelitiaan disain  identik dengan penelitian dan pengembangan.

Disain riset pengembangan profesi guru melalui PLC  terdiri dari tiga tahapan pokok yaitu
(1) preliminary research: analisis kondisi dan kebutuhan pengembangan pengetahuan praktik instruksional, dukungan lapangan, kajian literatur dan pengembangan konsep atau kerangka teoritik studi;
(2) pengembangan prototype: tahap pengembangan prototype  sebagai evaluasi formatif yang bertujuan untuk memperbaiki model;
(3) evaluasi: yaitu tahapan evaluasi sumatif mengenai kecocokan solusi atau model dengan spesifikasi yang telah ditetapkan

Penelitian pengembangan profesional guru melalui PLC mengikuti tahapan  pokok yang dikembangkan oleh Borg & Gall  (1983. hlm. 772-775)  sebagai berikut:
Tahap Penelitian Pendahuluan. Tahapan ini menganalisis konteks dan kebutuhan pengembangan pengetahuan praktik profesional, termasuk dalam tahap ini adalah studi literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang dikaji. Pada tahap awal  dilakukan kegiatan :
(1) survey kondisi lapangan peningkatan pengetahuan praktik profesional saat ini pada satauan pendidikan;
(2) survey  kebutuhan sekolah terhadap pengembangan pengetahuan praktik profesional guru.

Tahap Pengembangan (Perancangan). Tahap perancangan ini bertujuan mendeskripsikan kondisi awal dan kebutuhan refleksi pengetahuan praktek profesional guru sebagai dasar untuk mengembangkan model PLC. Pada tahap ini disusun model konseptual, model operasional dan  perangkat model melalui kombinasi dari cara deduktif  maupun induktif. Secara deduktif pengembangan mengacu pada state of the art pengembangan profesi guru. Sedangkan secara induktif, model dikembangkan  berdasarkan temuan hasil studi kondisi awal dan kebutuhan pengembanangan profesi guru secara empirik.  Tahap ini dilaksanakan pada tahun kesatu penelitian Hibah Bersaing.

Tahap Uji Validasi (Evaluasi). Pada tahap ini model dikembangkan dievaluasi dengan divalidasi oleh orang yang ahli di bidang pengembangan profesi guru. Evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui kelayakan model. Langkah berikutnya adalah mengadakan revisi apabila pada kegiatan evaluasi.

Pengembangan Profesi Guru Pada Tataran  Sekolah

Guru dalam setiap semester mendapatkan pelatihan pada tingkat sekolat dalam bentuk fasilitasi oleh: 

Kepala Sekolah
Dalam satu semester 1 atau 2 kali pertemuan membahas materi yang terkait dengan standar proses sedangkan bentuk fasilitasi in-house training
(45%) dan rapat pembinaan dan pertemuan individual ( 14% dan 14%). Fasilitasi oleh kepala sekolah sekolah masih dibutuhkan 38%   dan sangat memenuhi kebutuhan 58%. Mereka berharap kepala sekolah melakukan fasilitasi, dalam arti memfasilitasi  praktek yang telah dilaksanakan oleh
guru agar lebih berkembang dengan baik

Pengawas Sekolah
Dalam satu semester 2 kali pertemuan membahas materi yang terkait dengan standar proses sedangkan bentuk fasilitasi adalah pemeriksaan dokumen terkait tugas pokok guru. Fasilitasi oleh pengawas sekolah masih dibutuhkan 76%% tetapi sekitar 21% tidak memenuhi kebutuhan. Mereka berharap pengawas melakukan faslitasi  praktek yang telah dilaksanakan oleh guru agar lebih berkembang dengan baik

Yang Perlu Diperhatikan Pegembangan Profesi Guru Berbasis Sekolah


Berdasarkan data kuesioner terbuka, hal-hal yang perlu diperhatikan apabila pengembangan profesi dilaksanakan di sekolah sebagai berikut:
(1) sarana dan prasarana;
(2) sumber daya manusia terdiri dari pakar yang kompeten;
(3) waktu seperti perlu adanya IHT yang berkelanjutan, tidak mengganggu KBM,  dan waktu yang cukup memadai;
(4)   materi terkait dengan standar penilaian, dan penggembangan profesi dan karir guru sesuai dengan kebutuhn metodologi, dan penilaian; 
(5) Peranan MGMP/MGBK mulai dari wilayah sampai kota sehingga terjalin komunikasi yang intensif untuk meningkatkan pengembangan profesi guru.

Refleksi Pengembangan Profesi Guru Berbasis Sekolah

Hasil refleksi  gurumengenai pengembangan profesi guru pada tingkat sekolah dapat dianalisis berdasarkan kategori, sebagai berikut: 

Analisis kategori iklim yang dibutuhkan
(1) bersifat refleksi,
(2) memfasilitasi, dan
(3) kolaboratif.

Analisis kategori kepemimpinan yang dibutuhkan  kepemimpinan kolaboratif, fasilitatis dan kolegial.
Sistem pendukung terdiri dari
(1) dukungan waktu dan tempat;
(2) dukungan sumber daya manusia; dan
(3) dukungan sarana dan prasarana.

Kebutuhan Pengembangan Profesi Guru berbasis Sekolah

Paling tidak terdapat 3 (tiga) rasional  kebutuhan pengembangan profesi guru berbasis sekolah yaitu:
(1) karena sekolah yang lebih tahu tentang kompetensi guru yang mengajar di sekolah;
(2) kegiatan lebih efektif dan mudah mengontrol kehadiran serta kegiatan;
(3) Jarak dan waktu terjangkau. 

Sekolah secara keseluruhan  menjadi unit penting untuk mendorong pertumbuhan profesional. Guru akan lebih termotivasi untuk mencoba pendekatan baru dalam mengajar ketika semua orang di sekolah bekerja sama sehingga sekolah merupakan lingkungan 
nyaman bagi guru mengamati guru lainnya di kelas dan saling memberi saran dalam mengenai pengajaran. Untuk menjadikan sekolah sebagai unit penting pengembangan profesi guru, Clive Beck dan Clare Kosnik (2014) mengemukakan peran penting kepala sekolah, sebagai berikut:
       Kepala sekolah harus mengambil sikap tegas untuk memulai mengembangkan pembaharuan berbasis sekolah  dengan menjaga keseimbangan antara kebutuhan kepala sekolah sebagai pemimpin dan guru sebagai pengajar dengan cara  kepala sekolah berkeja  bersama guru (hlm.161)
       Kepala sekolah menumbuhkembangkan kepemimpinan guru dalam memfasilitasi pengembangan profesinya (hlm.161).
Kepala sekolah fokus pada hal-hal penting yang dirumuskan  dalam visi. Visi tersebut disempurnakan dan diklarifikasi secara terus menerus oleh warga sekolah sehingga mereka memahaminya (hlm. 162)
       Kepala sekolah menciptakan peluang untuk guru untuk bekerja bersama, membuat pengajaran lebih menyenangkan, dan guru saling belajar dari satu sama lain. Kegiatan pengembangan profesi berbasis sekolah termasuk saling mengobservasi kelas  diantara guru, guru memimpin lokakarya dan guru melaporkan yang telah mereka alami dalam pengembangan profesinya (hlm.162)
       Kepala sekolah, sepanjang memungkinkan,  mengembangkan komunitas pembelajar  di sekolah (hlm.162).

Model Pengembangan Profesi Guru Melalui PLC

Berdasarkan data dan pembahasan di atas, maka  model Pengembangan Profesi Guru melalui PLC merupakaan   gambaran  pergeseran model pengembangan profesi guru bersifat direktif, stuktural dan kelompok fomal ke arah lebih kolaboratif, simbolik dan kelompon informal.

Elemen kunci PLC adalah kepemimpinan yang ditopang oleh iklim dan sistem pendukung organosasional dapat dilaborasi dari tiga model:
Model Direktif ke Kolaboratif,  yaitu  Kepemimpinan direktif merupakan model kepemimpinan dominan, transaksional direktif  yang menuju ke arah yang lebih fasilitatif. Model Struktural Ke Simbolik, yaitu kepemimpinan kepala sekolah yang  mengundang partisipasi guruguru dalam berbagi visi, fokus pada pengembangan sumber daya manusia ke arah pembentukan nilainilai berbagi pada PLC
Model Kelompok Formal ke Informal, yaitu pemberdayaan atau penugasan kelompok formal melalui panitia adhoc atau berdasarkan fungsi formal (misalnya, wakil kepala sekolah)  ke arah  pembentukan keterlibatan sukarela dan spontan dalam PLC. Tiga opsi model tersebut akan dikembangkan secara empirik pada satu sekolah sehingga menghasilkan model konseptual yang sesuai dengan state of the art PLC, model operasional sebagai panduan teknis bagi kepala sekolah beserta perangkat untuk mengoprasikannya

1.      Model Direktif ke Kolaboratif

Model Pengembangan profesi guru berbasis sekolah Tipe I (direktif ke kobaloratif   bercirikan:(1) dari proses transmisi pengetahuan atau informasi bergerak ke proses praktik refleksi; (2) penyediaan opini dari para ahli bergerak ke guru mencari sendiri; (3) dari pengendalian bergerak ke berbagi tanggung jawab; (4) dari berpusat pada kontent beralih ke arah proses. Peran antara kepala sekolah dengan guru bersifat kolegial, relasi kekuasaan didasarkan pada keahlian yang direkognisi oleh kelompok di sekolah tersebut, bukan pada jabatan, atau senioritas. Hubungan kepala

2.      Model Struktural Ke Simbolik

Model pengembangan profesi berbasis sekolah Tipe II (dari struktural ke simbolik) bercirikan
(1) bahwa kegiatan wajib beralih ke sukarela;
(2) dari resmi ke kegiatan spontan;
(3) dari kegiatan didaktik ke partisifatif.
Kepala sekolah dalam model ini  menggunakan berbagi visi dengan guru-guru mengenai pengembangan profesi guru, menginvestasikan sumber daya untuk pengembangan SDM sekolah dan hubungan lebih mengutamakan negoisasi dan kompromi. Model ini lebih berorientasi pada kepemimpinan kepala sekolah dalam pengembangan profesi guru. 
3.      Model Kelompok Formal ke Informal 
 Model pengebangan profesi guru berbasis sekolah Tipe III (kelomfok formal ke Informal). Ciri dari model ini adalah berawal dari pengembangan profesi yang dilaksanakan secara formal di sekolah mengarah pada yang bernuansa informal, dan hubungan dikembangkan bersifat kolegial. Pengembangan kegiatan profesi Tipe III ini lebih banyak mendayagunakan bentuk kelompok adhoc dan sukareka serta spontan. Model ini lebih berorientasi pada pemeliharaan kelompok produktif sebagai wadah  pengembangan profesi guru di sekolah. 

Tugas animasi

Tugas membuat Animasi Saya membuat animasi yaitu pesawat terbang. Langkah pertama: Untuk membuat badan pesawat, yang diawali bentuk ...