Rabu, 25 Maret 2020

E-Business


A.   Model – Model E-Business
E-Business atau electronic bisnis yaitu kegiatan bisnis yang dilakukan secara secara otomatis dan semiotomatis dengan menggunakan sistem informasi komputer, sekarang merupakan bentuk kegiatan bisnis yang dilakukan dengan menggunakan teknologi Internet. E-bisnis memungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal mereka secara lebih efisien dan fleksibel. E-bisnis juga banyak dipakai untuk berhubungan dengan suplier dan mitra bisnis perusahaan, serta memenuhi permintaan dan melayani kepuasan pelanggan secara lebih baik.
Dalam penggunaan sehari-hari, e-bisnis tidak hanya menyangkut e-dagang (perdagangan elektronik atau e-commerce) saja. Dalam hal ini, e-dagang lebih merupakan sub bagian dari e-bisnis, sementara e-bisnis meliputi segala macam fungsi dan kegiatan bisnis menggunakan data elektronik, termasuk pemasaran Internet (e-pemasaran). Sebagai bagian dari e-bisnis, e-dagang lebih berfokus pada kegiatan transaksi bisnis lewat www atau Internet.

Model – Model E-Business yaitu:
1.     B2C (Business to Consumers)
2.     B2B (Business to Business)
3.     B2G (Business to Government)
4.     B2E (Business to Education)

Pengertian Model-Model E-Business
1.     B2C (Business to Consumers)
Interaksi yang dimungkinkan oleh teknologi antara individu dan organisasi. Business to consumers atau business to costumer menggambarkan kegiatan bisnis melayani konsumen dengan produk atau jasa. Misalkan orang membeli sepasang sepatu dari pengecer. Transaksi yang mengarah ke sepatu agar tersedia untuk pembeli, yaitu pembelian kulit, tali, karet, dll serta penjualan sepatu dari pembuat sepatu ke pengecer akan dianggap transaksi B2C.
Contohnya: Giestore Aksesoris (Giestore.com) dan Asus Store (store.asus.com)

Karakteristik B2C :
- Antara organisasi dengan perorangan
- Nilai uang yang dilibatkan lebih kecil
- Transaksi tidak sering terjadi
- Relatif sederhana

2.     B2B (Business to Business)
Interaksi yang dimungkinkan oleh teknologi antara organisasi dengan organisasi (antar organisasi). menggambarkan transaksi perdagangan antara perusahaan, seperti antara manfaktur dan grosir, atau antara grosir dan pengecer. Volume transaksi B2B jauh lebih tinggi dibandingkan volume transaksi B2C. Alasan utamanya karena dalam rantai pasokan (Supply chain) ada banyak transaksi B2B yang mencakup bahan baku dan penjualan produk jadi ke konsumen. Sebagai contoh, sebuah produsen mobil membuat beberapa transaksi B2B seperti membeli ban, kaca untuk kaca jendela, dan selang karet untuk kendaraan. Transaksi terakhir adalah saat kendaraan jadi yang dijual kepada konsumen yang merupakan transaksi (B2C) tunggal.
Contohnya: PT Krakatau Steel (www.krakatausteel.com) dan Unilever (www.unilever.co.id/id/)

Karakteristik B2B :
- Antar organisasi
- Nilai uang yang dilibatkan lebih besar
- Hubungan yang kuat dan berkelanjutan
- Pemberian kredit oleh penjual ke pelanggan
- Lebih kompleks

3.     B2G (Business to Government)
                Interaksi terjadi antara organisasi dengan pemerintah. B2G memiliki karakteristik yang sama dengan B2B sehingga B2G dapat dikelompokkan kedalam B2B. B2G adalah turunan dari B2B yang sering disebut sebagai public sector marketing atau pemasaran sektor publik yang mencakup pemasaran produk dan jasa untuk berbagai tingkat pemerintahan, negara bagian dan lokal melalui integrated marketing communication atau komunikasi pemasaran terpadu seperti strategic public relation, advertising, dan komunikasi berbasis web.
Contohnya : IBM Center for the Business of Government (http://www.businessofgovernment.org/)

4.     B2E (Business to Education)
Interaksi yang terjadi antara organisasi dengan pendidikan. Sama halnya dengan B2G, B2E juga memiliki karakteristik yang sama dengan B2B.


B.   Pengaruh-Pengaruh E-Business Atas Proses Bisnis
-          Pembeli dan Inbound Logistic. Internet dapat meningkatkan aktifitas pembeli dengan cara mempermudah perusahaan mengidentifikasi calon pemasok dan membandingkan harga.

-          Data mengenai pembelian yang dilakukan sub unit organisasi yang berbeda dapat disentralisasikan, sehingga memungkinkan organisasi untuk menetapkan pembelian total diseluruh dunia atas berbagai produk.

-          Operasi internal, sumber daya manusia, dan infrastuktur. Teknologi komunikasi tingkat lanjut dapat secara signifikan meningkatkan effisiensi operasi internal. Peningkatan akses ke informasi juga dapat secara signifikan meningkatkan perencanaan. Pada sumber daya manusia, aktifitas ini mendukung untuk effisiensi dan efektifitas dalam aktifitas utama.

-          Outbound Logistic. Akses yang tepat waktu dan akurat atas informasi rinci tentang pengiriman memungkinkan penjual mengurangi biaya tranportasi melalui cara pengiriman gabungan ke para pelanggan yang dekat lokasinya satu dengan yang lainnya. Informasi yang lebih tepat waktu tentang penjualan dapat membantu pabrik mengoptimalkan jumlah persediaan yang ditanggungnya.

-          Penjualan dan Pemasaran. Perusahaan dapat menciptakan katalog elektronik di Website mereka untuk mengotomatisasikan input pesanan penjualan. Kemampuan ini tidak hanya memungkinkan para pelanggan menyampaikan pesanan saat mereka menginginkannya, tetapi juga dapat secara signifikan mengurangi jumlah staf dengan cara meniadakan telepon, surat-menyurat atau pengiriman faks.

-          Pelayanan dan dukungan Purnajual. E-business dapat secara signifikan meningkatkan kualitas dukungan purnajual ke para pelanggan.

C.   Faktor-Faktor Keberhasilan E-Business
Faktor yang penting dalam menetapkan keberhasilan dalam kegiatan E-Business, yaitu:
1.      Menyesuaikan dan mendukung aktivitas e-business dalam strategi keseluruhan perusahaan.
2.      kemampuan untuk menjamin bahwa proses e-business memenuhi tiga karakteristik kunci yang dibutuhkan dalam transaksi bisnis apapun, yaitu : Validitas, Integritas, dan Privasi.

D.   Infrastruktur E-Business
Pengertian infrastruktur e-business
Infrastruktur e-bisnis adalah arsitektur yang terdiri atas hardware, software, conten, dan data yang digunakan untuk mengantarkan pelayanan e-bisnis kepada pegawai, pelanggan, dan partner.
Infrasturktur e-bisnis ini mereferensi pada kombinasi hardware seperti server dan client pada sebuah organisasi, juga membutuhkan jaringan dalam menghubungkan hardware dan aplikasi software yang digunakan dalam mengantarkan layanan e-bisnis kepada pegawai, pelanggan, dan partner.

Infrastruktur e-Business terdiri dari 5 layer  yaitu :
A.    E-business Services applications.
Layer pada proses e-business yang merupakan  bentuk strategi bisnes dalam bentuk jaringan,pemodelan , konsep untuk memberikan pelayanan dan mencapai suatu target menggunakan Aplikasi : contohnya : CRM , SCM.

B.     Systems software
 Layer e-business ini merupakan perangkat lunak yang digunakan sebagai pendukung proses e-business dalam mencapai suatu tujuan dari tiap rencaa serta target dari suatu perusahaan  contoh : Web browser,server software, DBMS Transport or Network.

C.     Transport or Network
Pada layer ini e-business merupakan peralatan melalui sebuah jaringan yang mana mempermudah setiap kegiatan bisnis.contohnya : Physical network

D.    Storage/Physical
Lapisan di mana mencakup penyimpanan data baik yang tersimpan di dalam penyimpanan magnetis di dalam server web ataupun media penyimpanan sementara Contohnya : RAM

E.     Content and Data
Lapisan yang mencakup isi dari data yang tersimpan seperti data konsumen, data transaksi dan lain sebagainya. Contohnya Web Content dan data Transaksi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tugas animasi

Tugas membuat Animasi Saya membuat animasi yaitu pesawat terbang. Langkah pertama: Untuk membuat badan pesawat, yang diawali bentuk ...