SUMBER
DAYA MANUSIA GLOBAL
J.A.F. Stoner Ohmae (1991) yang
mengatakan dengan globalisasi berarti : tak ada luar negeri lagi. Dunia
sekarang telah berubah menjadi “Desa yang besar (big village) dan tanpa batas
(bordeless)”. Setiap orang diakui menjadi warga penduduk dunia, konsekuensinya
baik sebagai individu, pemimpin atau manajer dituntut untuk mempunyai wawasan
tentang aktivitas-aktivitas yang terjadi di dunia internasional. Baik yang
menyangkut kegiatan ekonomi, sosial, politik, budaya, perkembangan ilmu,
teknologi dan informasi yang melewati batas-batas negara.
Transformasi arus uang/modal,
teknologi, tenaga ahli, barang dan jasa dalam kegiatan ekonomi antar negara
sedang dan telah terjadi secara otomatis dengan mempergunakan jalur informasi
digital bebas hambatan (the digital information superhighway - disk).
Semua kegiatan itu hanya akan
berjalan dan mencapai keberhasilan apabila dikelola oleh tenaga ahli dan system
yang bernuansa internasional. Terutama dalam segi kebudayaanya yang sangat
berbeda dalam tiap-tiap negara. Hofstede mendefinisikan budaya sebagai
pemrograman kolektif atas pikiran yang membedakan anggota- anggota suatu
kategori lainnya.
Seringkali membandingkan budaya
nasional dimulai dari memperhatikan prilaku sosial. Orang Jepang tidak menyukai
jabatan tangan, tapi lebih menyukai membungkuk ketika menghormat orang lain dan
tidak membersihkan hidungnya di muka umum. Orang Inggris meletakkan piring sup
jauh darinya, menyantap kacang polong dengan menusuknya beberapa biji sekaligus
dengan sebuah garpu, dan bermain golf pada saat hujan.
Itu merupakan bagian umum dari
pembahasan manajemen global ini, namun di dalam makalah ini akan dibahas dalam
hubungannya dengan manajemen ,yang tentunya menjadi wawasan yang ,menarik bagi
kita. Manajemen internasional merupakan kinerja daripada aktivitas-aktivitas
manajemen yang melewati batas-batas nasional.
Dengan tandas Samuel C. Certo
memberikan definisi manajemen inetrnasional adalah aktivitas-aktivitas
manajemen yang melintasi batas-batas wilayah nasional . Lebih jelas lagi
Weihrich dan Koontz (1993) mengemukakan, bahwa studi manajemen internasional
memfokuskan pada operasi perusahaan internasional
Di negara-negara tuan rumah (host
country) dengan mempertimbangkan masalah-masalah manajerial yang berhubungan dengan
arus orang, barang, jasa, dan uang dengan tujuan untuk bisa memanajemeni dengan
baik dalam situasi kondisi yang melibatkan hal-hal di luar batas wilayah
nasional..
Ciri-ciri budaya nasional akan tetap
menjadi bingkai pengaman kehidupan bangsa, walaupun tak kan urung akan dan
harus menanggung akibat dampak hubungan manajemen atau pemerintahan
internasional yang pengaruhnya akan sangat besar dan beresiko tinggi.
Peter F. Drucker (1982) menyatakan
bahwa : “Pada semua lembaga itu, manajemen merupakan alat yang aktif dan
efektif, tanpa lembaga tidak akan ada manajemen, ekonomi maupun kerjasama.
Tetapi alat itu tidak pernah ditentukan oleh apa yang mereka kerjakan, juga
bahkan oleh bagaimana mereka mengerjakannya, alat ditentukan oleh sumbanganya.
Dan manajemenlah yang memungkinkan lembaga untuk menyumbang.
Manajemen adalah tugas, juga
merupakan suatu disiplin.” Setiap karya manajemen adalah karya seorang manajer.
Yang mengelola adalah orang, bukan kekuatan atau fakta. Pandangan, pengabdian
dan integritas para manajer menentukan apakah ada manajemen ataukah yang ada
hanyalah suatu salah urus/mismanagement. Persepsi kebenaran berfikir itu, telah
diakui dan berlaku secara universal pada semua organisasi di dunia
internasional.
b. Jenis-Jenis
SDM Global
1. Ekspatriat
Ekspatriat
adalah seorang karyawan yang bekerja dalam sebuah operasi, yang bukan merupakan
warga yang berasal dari Negara dimana operasi itu ditempatkan, tetapi karyawan
tersebut merupakan seorang warga yang berasal dari Negara dimana kantor pusat
organisasi setempat.
2. Warga dari Tuan Rumah
Seorang
warga negara tuan rumah adalah seorang karyawan yang bekerja untuk sebuah
perusahaan dalam operasi yang merupakan seorang warga dari negara dimana
operasi itu ditempatkan, tetapi kantor pusat perusahaan tersebut berada di
negara lain. Tujuannya karena organisasi tersebut ingin memperlihatkan dengan
jelas bahwa organisasi membuat satu komitmen dengan negara tuan rumah dan bukan
hanya membuka sebuah operasi luar negara.
3. Warga dari Negara Ketiga
Karyawan
ini adalah seorang warga dari satu negara yang bekerja di negara kedua, dan
dipekerjakan oleh sebuah organisasi yang berkantor pusat negara ketiga.
cC. Aktivitas-Aktivitas
MSDM
Secara
khusus Manajemen SDM merujuk pada aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan oleh
suatu organisasi untuk memanfaatkan SDM yang secara efektif,
aktifitas-aktivitas tersebut meliputi :
1. Perencanaan SDM
2. Penyusunan staf (rekrutmen, seleksi,
penempatan)
3. Manajemen kinerja
4. Pelatihan dan pembangunan
5. Kompensasi (balas jasa) dan
tujuan-tujuan
6. Hubungan industrial
d. Perbedaan
MSDM Internasional & MSDM Domestik
Ø MSDM
Internasional lebih luas fungsi yang harus ditangani.
contoh : pajak, gaji dalam mata uang
asing, keluarga pekerjaan dan lain-lain.
Ø Keterlibatan
dalam kehidupan pribadi.
contoh : akomodasi, budaya, sekolah,
lokasi aman.
Ø Sistem
berbeda untuk lokasi geografis berbeda.
Ø Berhubungan
dengan berbagai lembaga beragam pemerintah, politik dan agama.
Ø Meningkatkan
resiko-resiko.
contoh : kesehatan, keamanan.
Kompleksitas operasi di
negara-negara berbeda dan dalam memperkerjakan karyawan yang berbeda merupakan
variabel kunci yang membedakan MSDM domestik dan MSDM Global . Dowling (1998)
berpendapat bahwa kompleksitas MSDM Global dapat dihubungkan dengan 6 faktor:
1. Lebih banyak aktivitas SDM
Untuk beroperasi di suatu
lingkungan, departemen SDM harus memasukkan sejumlah aktivitas yang tidak perlu
dilingkungan domestic, seperti perpajakan internasional, relokasi dan orientasi
internasional dan membangun hubungan dengan oemerintah tuan rumah.
2. Kebutuhan untuk perspektif yang
lebih luas
Para manajer SDM Global harus mengembangkan
bidang-bidang keahlian mereka meliputi keahlian mereka meliputi pengetahuan
dalam beberapa budaya asing, praktik SDM dan kerangka hukum demikian pula
isu-isu bisnis global, ekonomi dan politik yang akan mempengaruhi keputusan dan
praktik-praktik SDM. Para praktisi SDM harus memiliki perspektif yang jauh
lebih luas untuk dapat membuat keputusan-keputusan yang efektif dilingkungan
internasioanal
3. Keterlibatan yang lebih banyak dalam
kehidupan pribadi karyawan dalam MSDM domestil Keterlibatan departemen SDM
dengan keluarga sangat terbatas. Sedangkan dalam SDM Global departemen SDM
harus banyak terlibat menyediakan dukungan dan mengetahui lebih banyak tentang
kehidupan karyawan, misalnya dibeberapa negara mewajibkan penyertaan surat
pernikahan sebelum memberikan visa untuk pasangan yang menjadi karyawan pada
sebuah perusahaan multinasional.
4. Pengungkapan resiko
Seringkali kegagalan SDM dan
keuangan dalam area internasional lebih hebat daripada bisnis domestik.
Misalnya kegagalan ekspatriat dan rendahnya kinerja dalam penugasan
internasional adalah masalah-masalah potensial yang berbiaya sangat tinggi,
aspek lainnya resiko keamanan, banyak perusahaan multinasional harus
mempertimbangkan resiko politik dalam keamanan penugasan internasional.
5. Pengaruh-pengaruh eksternal yang
lebih luas
Faktor-faktor
eksternal yang yang utama yang mempengaruhi MSDM Global adalah, tipe
pemerintah, keadaan ekonomi dan praktik-praktik ketenagakerjaan di tiap Negara
berbeda-beda
6. Perubahan-perubahan dalam penekanan
seperti campuran gugus kerja antara ekspatriat dan karyawan lokal.
Pada awal perkembangannya,
perusahaan cenderung untuk lebih mengandalkan penggunaan PCNs dalam posisi
kunci material, teknikal dan pemasaran. Ketika aktivitas luar negara meningkat,
perusahaan cenderung untuk lebih mengandalkan HCNs dan TCNs. Jadi penekanan
akan berubah dari mengelola proses ekspatriatisasi ke suatu lokasi atau
pelatihan karyawan untuk mengambil alih posisi kunci tersebut.
e. Tugas Global
1. Tugas teknis.
seseorang
dikirim untuk melakukan pekerjaan khusus kemudian kembali, dimana dibutuhkan
keterampilan kebudayaan tertentu.
2. Tugas fungsional.
seseorang
dikirim untuk melakukan proyek atau pekerjaan besar tetapi kembali setelah
pekerjaan tersebut selesai, dan diperlukan beberapa keterampilan antar
kebudayaan.
3. Tugas pengembangan.
seseorang
dikirim untuk mengembangkan dan meluaskan pemahaman mereka tentang operasi
global.
4. Tugas strategis.
seseorang
dikirim untuk melakukan pekerjaan strategis yang penting, dalam tugas ini
dibutuhkan usaha-usaha lebih, serta pemahaman dan keterampilan antar budaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar